Blogsadli.com,- 9 Tips Perencanaan Keuangan Untuk Freelancer. Menjadi freelancer merupakan salah satu pekerjaan yang semakin banyak diminati. Selain memiliki kebebasan waktu dalam bekerja, kita bisa menentukan seberapa banyak pendapatan yang ingin kita dapatkan. Namun ada hal yang tidak menentu dalam dunia freelance. Uang yang didapat di dalam freelance sangat bergantung dengan si pemberi kerja.
Daftar Isi
Tips Perencanaan Keuangan Untuk Freelancer
Bila banyak project yang bisa dikerjakan, maka penghasilan mencukupi. Namun bila pekerjaan freelance menurun atau ada masalah dengan pembayaran maka cash flow kita pasti akan terganggu. Oleh sebab itu, sebaiknya sebagai seorang freelancer kita harus bisa mengatur keuangan dengan baik. Maka bisa dengan cara melakukan perencanaan keuangan untuk freelancer.
Membuat Anggaran Bulanan
Dasar dari setiap perencanaan keuangan adalah membuat anggaran bulanan. Bila kita masih bingung cara membuat anggaran bulanan, sebaiknya kita memulai dengan mencatat setiap hari selama satu bulan mengenai pengeluaran yang kita keluarkan.
Dari hasil catatan tersebut, nantinya akan dikelompokan pola pengeluaran kita setiap bulan sehingga kita bisa menyiapkan pos anggaran dari sana. Kita harus memisahkan mana kebutuhan untuk biaya makan, untuk transportasi, bayar tagihan, dan lain sebagainya. Bila sudah mengetahui kira-kira pengeluaran setiap bulan berapa kita bisa membuat anggaran bulanan.
Berapakah persentase untuk membuat anggaran bulanan? Sebenarnya tidak ada persentase yang khusus, karena kebutuhan tiap individu berubah-ubah tergantung tujuan keuangan apa yang ingin dicapai terlebih dahulu. Namun untuk memudahkan bisa menggunakan rasio 50:30:20. Dari total penghasilan per bulan, maksimal sebesar 50 % digunakan untuk biaya hidup sehari-hari, 30 % untuk saving & investasi, 20 % untuk rekreasi.
Membuat Rekening Terpisah
Rekening untuk menerima invoice dan rekening pribadi untuk kebutuhan sehari-hari sebaiknya dipisah. Hal ini untuk menghindari kita menggunakan uang secara tidak terkontrol.
Persiapkan Dana Darurat
Dana darurat adalah hal terpenting yang harus segera dikumpulkan oleh freelancer. Dana darurat untuk freelancer setidaknya minimal 3 bulan pengeluaran bulanan, lalu secara berkala bisa ditingkatkan hingga 12 bulan. Bekerja sebagai freelance adalah pekerjaan yang kadang ada project atau tidak.
Kenapa harus ada dana darurat?
Untuk mengantisipasi apabila tidak ada project, maka setidaknya kita memiliki dana darurat untuk bertahan hidup sampai bisa mendapatkan project berikutnya.
Setiap mendapatkan invoice dari project, pos dana darurat harus menjadi prioritas untuk segera diisi. Semakin cepat dana darurat terisi semakin baik. Usahakan sebisa mungkin menggunakan dana darurat pada situasi darurat. Jangan pernah menggunakan dana darurat untuk kebutuhan konsumtif. Simpan dana darurat di instrument yang likuid, seperti rekening tabungan, atau reksadana pasar uang.
Hindari Membelanjakan Uang Yang Belum Diperoleh
Hal ini sering terjadi di kalangan para freelancer. Mereka beranggapan bahwa tanggal sekian invoice akan segera cair, makanya menggunakan pos anggaran lain untuk berbelanja. Namun ketika tanggal jatuh tempo invoice cair, terjadi keterlambatan. Apalagi uang yang terpakai adalah uang yang penting, misalnya saja uang untuk bayar uang sekolah anak, uang tagihan listrik, dan lain sebagainya. Kondisi seperti ini bisa saja dihindari apabila kita bisa menahan diri untuk berbelanja menggunakan pos anggaran belanja yang lain.
Miliki Asuransi Kesehatan
Menjadi freelancer berarti kita bertanggung jawab atas kondisi kesehatan sendiri. Bila kita pekerja kantoran, bisa mendapatkan asuransi dari kantor, namun bila kita seorang freelancer kita harus memiliki asuransi kesehatan murni. Minimal sekali kita harus memiliki asuransi dari BPJS. Iurannya terbilang relatif terjangkau. Bila memiliki rejeki berlebih bisa membeli produk asuransi kesehatan murni yang dijual oleh perusahaan asuransi. Jangan sampai uang yang sudah terkumpul dari bekerja freelance harus habis sia-sia mengobati sakit.
Miliki Asuransi Jiwa
Apabila kita memiliki tanggungan seperti cicilan, hutang, atau memiliki keluarga yang harus dinafkahi maka wajib bagi para freelancer untuk memiliki asuransi jiwa. Besaran asuransi jiwa setidaknya setara dengan 10 kali pendapatan tahunan dari hasil freelance. Jadi apabila terjadi resiko tutup usia maka ada uang pertanggungan yang bisa dimanfaatkan untuk membiayai kehidupan dan membayar cicilan hutang.
Investasikan Penghasilan Yang Diperoleh
Sebagai freelancer tentunya kita bisa menentukan seperti apa masa pension nanti. Freelancer pun bisa memiliki dana pensiun, sama seperti pekerja kantoran. Bila pekerja kantoran mendapatkan dana pension dari gaji yang dia sisihkan tiap bulan, freelancer mendapatkan dana pension dari penghasilannya yang dia sisihkan tiap bulan dan dikembangkan di instrument investasi. Pensiun adalah tujuan keuangan jangka panjang, maka sebaiknya freelancer mulai menginvestasikan uangnya sedini mungkin dari menyisihkan pendapatannya tiap bulan.
Investasi bukan hanya untuk pension, namun bisa untuk mempersiapkan tujuan jangka pendek dan menengah juga. Misalnya untuk mempersiapkan pernikahan, mempersiapkan uang untuk membeli rumah, Pendidikan anak, dan lain-lain. Disiplin dalam berinvestasi membuat kita lebih mudah mencapai tujuan keuangan. cara ini cocok untuk perencanaan keuangan freelancer dengan penghasilan yang bisa naik dan bisa turun.
Upgrade Skill Diri
Selain melakukan perencanaan keuangan freelancer. Sebagai freelancer, tentunya skill yang dimiliki harus relevan dengan kebutuhan dunia bisnis yang bergerak cepat. Perubahan kebutuhan akan skill yang khusus terus bertambah. Banyak kemampuan yang bisa kita pelajari untuk meningkatkan penghasilan dari pekerjaan freelance. Tentunya hal ini akan menambah pundi-pundi uang kita bila dapat mengerjakan pekerjaan dengan skill baru. Jangan takut untuk menginvestasikan diri dengan mengambil kursus atau pelatihan. Karena ini tirk perencanaan keuangan freelancer juga.
Hindari Hutang
Usahakan untuk menghindari hutang dalam jangka waktu Panjang adalah cara untuk membuat perencanaan keuangan freelancer. Sebagai freelancer yang memiliki penghasilan berdasarkan project yang tidak menentu, memiliki hutang jangka Panjang merupakan hal yang sangat riskan. Apalagi bila hutangnya gagal bayar karena disebabkan penghasilan freelancer yang naik turun. Karena bekerja sebagai freelancer merupakan pekerjaan yang tidak stabil seperti karyawan tetap, jadi sebaiknya bila ingin mengambil cicilan ambil yang jangka pendek saja. Jangan mengambil cicilan jangka Panjang lebih dari 10 tahun.
Demikian tips perencanaan keuangan untuk freelancer. Semoga tips ini berguna untuk teman-teman freelancer semua.
guest Post from : Inez Dwijayanti
Ini tips cocok jg buat saya yg kerja sebagai freelancer dan honorer di suatu instansi pemerintah. Sedikit saran bang, kalo boleh kasih tahu besaran persenan tiap2 simpanan/investasinya dong bang biar jelas mau dibawa kemana gaji yg tak seberapa ini. hehehe
siaaap, coming soon ya
Sebagai freelancer, segala kebutuhan hidup memang ditanggung oleh diri sendiri. Makanya, yang namanya punya investasi itu adalah keharusan. Bentuknya bebas, bisa macam-macam. Tentunya disesuaikan dengan kemampuan. Mungkin nggak semuanya bisa ikut serta dalam asuransi swasta apalagi kalau bareng keluarga. Ini biayanya lumayan besar. Mungkin bisa bagi freelancer yang penghasilannya memang besar juga.
Intinya, apapun profesinya, perencanaan keuangan memang penting sih, ya.
Keren banget tips perencanaan keuangannya bang. Poin hindari berhutang memang ajib. Karena tanpa sadar kalo udah nyaman berhutang justru akan menghancurkan plan keuangan di bulan berikutnya.
Kalo boleh nambahin, masukin sedikit buat sedekah bang, biar berkah dan lancar
Ngeluarin yang wajib2 dulu ya..kontrak/cicilan tempat tinggal, investasi, zakat, nabung.. untuk nabung aku mesti pisahin uang tabunagnnya biar ga kesentuh sih.. Karena kalau digabunh, udah pasti uangnya bakal lenyap utk kebutuhan sehari2 atau pembelanjaan gaya hidup, haha
Benar sekali ini, Mas Sadli. Saya hampir menerapkan semua tips di atas, soalnya saya memang freelance yang memasukan tidak tetap dan tidak selalu sama. Makanya saat ada rezeki, memang harus jadi simpanan atau inestasi. Jadi kapan pemasukan kurang, bisa digunakan. Saya juga mulai menerapkan, apa yang saya dan keluarga butuhkan, bukan apa yang kami inginkan.
Aq tuh masih kendala dengan dana darurat, soalny pnghasilan bulan ini habus untuk bulan ini jadi kek utk nabung lg buat dana darurat tu kekny susah
Bener mas, jadi freelance itu mesti lebih pinter mengatur keuangan apalagi dengan kondisi perekonomian saat ini. Wajib yang namanya ada tabungan, soalnya buat jaga-jaga. plus sebisa mungkin memang harus menghindari hutang. Lebih baik beli yang benar-benar menjadi kebutuhan.
dengan cara membngkitkan skill kita maka pundi pundi rupiah untuk kaum freelancer mengalir terus tanpa henti hehe
Bener banget Kak. Dana darurat itu penting ya Kak. Apalagi di masa pandemi gini. Banyak perekonomian dan keuangan kita dibikin terkaget-kaget. Ya Allah mendadak sedih aku. Uang suami aku dipake buat keperluan keluarga. Tapi sejak pandemi gini aku jadi mu nabung juga untuk dana darurat ini dari hasil aku ngeblog. Buat jaga-jaga. Krn slama ini kami ga punya dana darurat krn uangnya dipke buat berbagi. Untungnya suami itu pinter muterin uang kami. Allhamdulillah itu yg nyelamatin perekonomian keluarga baik2 aja
Rekening terpisah…
Hmm…
Saya blom memisahkan rekening.
Ada rencana, dah lama gak terealisasikan jugak
Hindari menggunakan uang yang belum diperoleh,
Wkwk ini sering banget terjadi,
Beli dulu ahh, ntr kan ada cair fee dari project ono 😂
Eh taunya cairnya diundur teroos 🤣
Membelanjakan uang yang belum diperoleh…dulu saya seperti ini hiks. Merasa ah ada job nih, pakai uang belanja aja dulu dah mau beli sesuatu yang sebenarnya enggak perlu saat itu. Dengan harapan sebentar lagi invoice cair. Tapi zonk..invoice cairnya enggak sesuai waktu. Hm, memang benar mesti bisa tahan godaan dan memperbaiki perencanaan keuangan sebagai freelancer saya ini. Tips jitu ini…
Iya untuk freelancer memang harus pinter2 memiliki perencanaan keuangan ya mas. Mengingat pemasukan yang nggak selalu tetap, maka perlu kejelian menggunakannya
Memisahkan keuangan pribadi dan bisnis itu emang kudu ya kl bisnis mau profesional dan lancar ya Mas
Wah bagus nih artikelnya, bermanfaat banget. Aku masih keteteran nih meengatur keuangan keluarga jadi masih campur aduk di rekening, tapi Alhamdulillah udah terbiasa investasi
wah bermanfaat sekali artikelnya..kbtulan sy sdng merintis jadi freelancer hehe..yg masih susah tuh godaan blnja online kak..ya ampun tiap liat barang lucu ni jari jemari main klik aja..hihihi semoga sy bisa terapkan semua tips artikel ini deh..
Upgrade Skill ini perlu dan penting banget apalagi di zaman yang terus berubah ini, ilmu baru makin banyak yang harus dikuasai sehingga seseorang bisa menjadi ahli.
Sangat bermanfaat utamanya bagi saya yg sering kempis dompetnya…
Setuju nih. Sbg freelancer kita memang ttp harus punya rencana keuangan. Memiliki investasi dan asuransi itu menurutku hal yg terpenting.
Saya punya 2 rekening untuk pekerjaan sebagai influencer. Yang satunya memang untuk dana darurat. Menurut saya itu penting sih. Setidaknya bikin kita merasa aman ya, karena punya simpanan dan tertip tidak menggunakannya kecuali sangat terpaksa dan kebutuhan penting mendesak.
Kalau asuransi, jujur belum punya.
semua tips ini memang benar, saat ini emang harus lebih banyak berhemat ya..
terimakasih Koh, jadi speacless aku dikunjungin sama koh Dedy 😀